Saya mengambil dua sampel website, yaitu batampos.co.id dan sodaranya posmetrobatam.com
untuk variabel utama, saya mengutip judul tentang "siswa smkn 1 batam tewas tertimpa gawang futsal".
artinya, dua website ini sama-sama menulis tentang berita itu.
Nah, di sini menariknya.
Pertanggal 1 oktober:
Batampos memiliki follower 15 117
Posmetrobatam memiliki follower hanya 3266 (tak sampai 1/3-nya batampos)
lalu, hipotesa selanjutnya, ketika berita di share di twitter maka secara default hipotesa, batampos akan mendapatkan feedback dari followernya berupa kunjungan atau tweet ulang. Sehingga, dipastikan jumlah retweet artikel diatas akan memiliki jumlah yang lebih tinggi dari posmetro.
mari liat screeshoot
Ini artikel batampos yang dishare ke tweeter
sedangkan ini dari posmetro
Ternyata dari dua gambar di atas, posmetro yang followernya tak sampai 1/3-nya batampos, diretweet (177 kali) lebih banyak dari batampos (139 kali) yang followernya 15ribuan (pertanggal 1 oktober 2013 jam 7:40 AM). Why?
Fakta Lain
Fakta lain, ada akun-akun tertentu yang kerjaanya cuman retweet, dengan kata kunci tertentu. Misalnya, jika tweet berisi kata "batam, karimun, anambas" maka akan muncul akun-akun tertentu yang BUKAN follower TAPI ikut retweet. Dan mereka tak bisa dipandang remeh, karena jumlah followernya banyak juga. Coba juga kawan ngetweet dengan kata "semoga" pasti ada yg meretweet.
kesimpulannya, jangan berpikir sepi follower bearti gak tenar. ujung-ujungnya tweeps juga melihat konten tweetnya, kalo tertarik ya retweet tak perlu follow dulu.
Sekarang, ayo coba kawan retweet dengan kata "semoga" "nasdem" "kpu" "batam" "anambas" "karimun" dan lain-lain.
Lalu, bagaimana hasilnya jika diretweet 6 lapis?
A retweet dengan follower 3000, termasuk B
B retweet dengan follower 2389, termasuc C
C retweet dengan follower 6977, termasuk D
D retweet dengan follower 456, termasuk E
Dst
Dst
Dahsyat bukan???
0 komentar:
Post a Comment