Chip resetter ini bisa dikatakan tiada tara gunanya, alias sangat berguna. Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan, jika setiap tinta kering atau waste ink tank penuh harus ganti keduanya. Mahal sekali tentunya.
Permasalahan semakin rumit ketika printer yang kami gunakan adalah tipe printer bukan jenis rumahan atau kantoran. Epson Stylus Pro 7700. Jenis Large printer.
Masalah yang timbul sebenarnya sederhana: printer tidak bisa mengeluarkan tinta sebagaimana mestinya, kalaupun bisa-gambar yang dicetak bergaris-garis sangat mengganggu.
Ditambah lagi, ini adalah printer jenis baru, yang penggunanya nyaris bukan individual, rumahan atau kantoran biasa. Akibatnya, mencari solusi di forum reparasi dan dokumen sevice manualnya semakin sulit.
Maka, dengan segala keterbatasan ilmu, saya dan beberapa kawan mencoba melakukan analisa dan troubleshoot. Mulai dari dugaan-dugaan awal penyebabnya.
- Tinta yang digunakan jenis refill
- Waste ink diresetter berulang
- Refill Catridge menggunakan ukuran 700ml yang diresetter berulang
- Media cetak menggunakan Polyster High Density Roll
Dari empat terduga itu, saya menaruh curiga pada media cetak yang digunakan. Sebab, secara fisik, jenis media cetak ini terasa kesat dan cepat menimbulkan panas jika kita menggesekkan tangan dipermukaannya. Beda jika media yang digunakan dari jenis kalkir. Dan sebagaimana diketahui, bahwa printer inkjet cara kerjanya ya... headprint menggesek permukaan media cetak, berulang-ulang. Bisa dibayangkan sehari 10 lembar (4 x A3 x 10) selama satu tahun!!!
Maka tak aneh jika headprint begitu terluka... :)
Namun sayangya Epson Indonesia tidak menyertakan Service manual yang dibundel dengan produk jadinya. Hanya cara penggunaan yang dicetak di kertas yang tipis, juga cd rom berisi Manual biasa. Urusan bisnis mungkin.
Maka dari itu, yah sudahlah saja...
0 komentar:
Post a Comment